BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Lichen sebagai tumbuhan pioneer memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan. Jenis ini menjadi tumbuhan perintis pada daerah-daerah
yang keras dan kering sehingga pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan
organisme lainnya. Saat ini Lichen telah banyak dimanfaatkan oleh sebagian
masyarakat, beberapa jenis Asolichen telah dimanfaatkan dan dapat pula
dikonsumsi, oleh karena itu perlu dijelaskan mengenai Lichen tersebut khususnya
pada pemanfaatan Lichen bagi kehidupan.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar organisme yang
saling menguntungkan. Jamur pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan
penyerap air serta mineral. Ganggang yang hidup di antara miselium jamur
berfungsi menyediakan makan melalui fotosintesis. Lumut kerak adalah organisme
hasil simbiosis mutualisme. Jamur pada lumut kerak tidak dapat hidup sendiri di
alam. Lumut kerak mampu hidup subur pada suhu dan kelembaban yang ekstrim
seperti gurun dan kutub. Populasinya tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh
di Indonesia lebih dari 1000 species yang diketahui dari - 2500 species yang
ada.
Lumut adalah organisme komposit terdiri dari simbiosis
asosiasi dari jamur (mycobiont itu) dengan fotosintesis mitra (yang photobiont
atau phycobiont), biasanya baik ganggang hijau (umumnya Trebouxia sp) atau
cyanobacterium (umumnya Nostoc).
Tubuh (talus) dari lumut yang paling cukup berbeda dengan
baik jamur atau alga tumbuh secara terpisah, dan menyolok mungkin menyerupai
tanaman sederhana dalam bentuk dan pertumbuhan.
Lichenes merupakan bentuk asosiasi alga dan fungi yang hidup
bersama di dalam hubungan simbiosis yang menghasilkan tubuh baru dalam bentuk thalus
lichenes. Lichenes menyerap mineral-mineral yang dibutuhkan dari substrat tanah
dan air hujan hanya pada saat untuk bertahan hidup dengan kondisi lingkungan
yang kurang menguntungkan, namun yang utama lichenes menyerap air dan kebutuhan
lainnya dari udara (Anonim,1998).
II.
Identifikasi
Masalah
Dalam
makalah ini penulis akan menjelaskan tentang :
® Bagaimana
struktur lichens ?
® Apa
saja jenis lichen dan apa perannya dalan kehidupan ?
® Bagaimana
reproduksi lichen ?
III.
Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini :
® Untuk
mengetahui bagaimana struktur lichen
® Untuk
mengetahui jenis-jenis lichen dan perannya dalam kehidupan
® Untuk
mengetahui reproduksi lichen
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengenalan
Umum Lichenes
Lichen (lumut kerak) merupakan organisme majemuk
yang merupakan gabungan antara alga dan cendawan (jamur). Lichen adalah simbiosis antara
ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang
biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Lichen tergolong
tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang
ekstrim. Kerja sama ini mengakibatkan struktur
morfologi pun berbeda dari komponen simbiotiknya.
Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi
dapat jiga di atas tanah, terutama di daerah tundra di sekitar kutub utara. Di
daerah ini areal dengan luas ribuan km2 tertutup oleh lichenes. Baik di atas
cadas maupun di dalam batu, tidak terikat tingginya tempat di atas permukaan
air laut. Lichenes dapat kita temukan dari tepi pantai sampai di atas
gunung-gunung yang tinggi. Tumbuhan ini tergolong dalam tumbuhan perintis yang
ikut berperan dalam pembentukan tanah. Beberapa jenis dapat masuk pada bagian
pinggir batu-batu, oleh karenanya disebut bersifat endolitik.
Lumut kerak sangat peka terhadap kualitas udara. Oleh karena itu, lumut kerak dapat digunakan sebagai penunjuk adanya polusi udara. Di kota-kota besar atau kawasan industri tingkat polusi udaranya sabgat tinggi. Ditempat-tempat ini sedikit sekali lumut kerak yang dapat tumbuh. Semakin jauh dari sumber polusi, keragaman lumut kerak semakin bertambah dan spesies-spesies yang ditemukan akan berubah. Ditempat dengan mutu udara baik, biasanya tumbuh lumut kerak yang berbentuk mirip pohon. Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak juga digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan.
Lichenes menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang
unik untuk dapat beradaptasi pada habitat yang ekstrim. Senyawa tersebut
berguna untuk mengontrol sinar terik matahari, mengusir/menolak (repellen)
herbivora, membunuh mikroba dan mengurangi kompetisi dengan tumbuhan, dll. Diantaranya
berbagai jenis pigmen dan antibiotik yang juga membuat lichenes ini sangat
berguna bagi manusia pada masyarakat tradisional. Tumbuhan ini memiliki warna
yang bervariasi seperti putih, hijau keabu-abuan, kuning, oranye, coklat, merah
dan hitam.
Lichenes tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi,
dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik
lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering, tetapi tidak mati, dan
jika kemudian turun hujan, Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan thalusnya
sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. tubuh buah baru
terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonidium,
dapat bersel tunggal atau berkoloni. Kebanyakan gonidium adalah ganggang biru
(Cyanophyceae) antara lain Chroococcus dab Nostoc, kadang-kadang juga ganggang
hijau 9chlorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentepohlia.
Ciri Umum Lichenes :
1) Pada Penampang melintang talus
Lichenes, kelihatan hifa cendawan membalut sel-sel algae, bahkan ada yang
memasukkan haustorium ke dalam sel-sel algae. Algae tetap hidup tetapi tidak
dapat membiak dengan sel-sel lembaganya sendiri.
2) Ada pula yang miselium cendawannya
hanya masuk ke dalam selaput landersel-sel algae, sehingga bentuk algae
menentukan bentuk Lichenesnya.
3) Bagian dalam talus terdiri dari
anyaman hifa yang renggang dan merupakan lapisan teras / empulus. Dalam lapisan
ini sel-sel algae bergerombol membentuk lapisan gonidium. Kulit luarnya terdiri
atas miselium cendawan yang teranyam sebagai plektenkim yang rapat.
4) Bagi lichenes yang talusnya
menyerupai lembaran, biasanya melekatF dengan benang-benang yang menyerupai
rizoid. Sedangkan ujung semak menyerupai ujung talus yang bebas dalam udara.
5) Lichenes hidup sebagai epifit
pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundra,
digolongkan sebagai tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan
tanah. Beberapa jenis dapat masuk pada pinggir batuan, disebut endolitik.
6) Syarat hidupnya tidak sulit dan taha
terhadap kekurangan air dalam waktu yang lama.Dapat menjadi kering akibat terik
matahari tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun hujan, Lichenes dapat hidup
kembali
7) Pertumbuhaan talus sangat lambat.
Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetative
bertahun-tahun.
8) Kebanykan Lichenes bereproduksi
dengan perantaan soredium.
9) Komponen cendawannya sering dapat
membentuk spora dan hanya membentuk lichenes jika jatuh dekat algae yang
merupakan simbionnya.
II.
Struktur Lichenes
Struktur morfologi dalam lichens :
Þ Korteks
atas, berupa jalinan yang padat disebut
pseudoparenchyma dari hifa jamurnya. Sel ini saling mengisi dengan material
yang berupa gelatin. Bagian ini tebal dan berguna untuk perlindungan.
Þ Daerah
alga, merupakan lapisan biru atau biru
hijau yang terletak di
bawah korteks atas. Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar.
Diantara hifa-hifa itu terdapat sel-sel hijau, yaitu Gleocapsa, Nostoc,
Rivularia dan Chrorella. Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebut lapisan gonidial sebagai organ reproduksi
bawah korteks atas. Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar.
Diantara hifa-hifa itu terdapat sel-sel hijau, yaitu Gleocapsa, Nostoc,
Rivularia dan Chrorella. Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebut lapisan gonidial sebagai organ reproduksi
Þ Medulla, terdiri dari lapisan hifa yang berjalinan
membentuk suatu bagian tengah yang luas dan longgar. Hifa jamur pada bagian ini
tersebar ke segala arah dan biasanya mempunyai dinding yang tebal. Hifa pada
bagian yang lebih dalam lagi tersebar di sepanjang sumbu yang tebal pada bagian
atas dan tipis pada bagian ujungnya. Dengan demikian lapisan tadi membentuk
suatu untaian hubungan antara dua pembuluh.
Þ Lapisan
Empulur, Tersusun
atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air
dan tempat terjadinya perkembangbiakan. Pada kelompok lumut kerak berdaun
(foliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama
dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada
substirat atau dikenal sebagai rizoid.
Þ Korteks
bawah, lapisan
ini terdiri dari struktur hifa yang sangat padat dan membentang secara vertikal
terhadap permukaan thallus atau sejajar dengan kulit bagian luar. Korteks bawah
ini sering berupa sebuah akar (rhizines).
Struktur morfologi luar lichenes :
Tubuh lichenes dinamakan thallus yang secara vegetatif
mempunyai kemiripan dengan alga dan jamur. Thallus ini berwarna abu-abu atau
abu-abu kehijauan. Beberapa spesies ada yang berwarna kuning, orange, colkat
atau merah dengan habitat yang bervariasi.
Struktur tubuh lichens secara
vegetatif terdiri
:
® Soredia
Soredia,
terdapat pada bagian medulla yang keluar melalui celah kulit. Diameternya
sekitar 25-100 mµ, sehingga soredia dapat dengan mudah diterbangkan angin dan
akan tumbuh pada kondisi yang sesuai menjadi tumbuhan lichenes yang baru.
Soredia itu sendiri merupakan sekelompok kecil sel-sel ganging yang sedang
membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi satu badan yang dapat
terlepas dari induknya. Soredia ini terdapat di dalam soralum.
® Isidia
Isidia berbentuk silinder, bercabang seperti jari tangan dan
terdapat pada kulit luar. Diameternya 0,01-0,03 mµ dan tingginya antara 0,5-3
mµ. Berdasarkan kemampuannya bergabung dengan thallus, maka dalam media
perkembangbiakan, isidia akan menambah luas permukaan luarnya. Sebanyak 25 – 30
% dari spesies foliose dan fructicose mempunyai isidia. Proses pembentukan
isidia belum diketahui, tetapi dianggap sebagai faktor genetika.
® Lobula
Lobula
merupakan pertumbuhan lanjutan dari thallus lichenes yang sering dihasilkan di
sepanjang batas sisi keulit luar.
® Rhizines
Rhizines
merupakan untaian yang menyatu dari hifa yang berwarna berhitam-hitaman yang
muncul dari kulit bagian bawah (korteks bawah) dan mengikat thallus ke bagian
dalam.
® Tomentum
Tomentum
memiliki kepadatan yang kurang dari rhizines dan merupakan lembaran serat dari
rangkaian akar atau untaian yang renggang.
® Cilia
Cilia
berbentuk seperti brambut mempunyai untaian karbon dari hifa yang muncul dari
sepanjang kulit.
® Cyphellae
dan Pseudocyphellae
Cyphellae
berbentuk rongga bulat yang agak besar serta terdapat pada korteks bawah dan
hanya dijumpai pada genus Sticta. Pseudogyphellae mempunyai ukuran yang lebih
kecil dari cyphellae yaitu sekitar 1 mµ dan terdapat pada korteks bawah spesies
cetraria, cetralia, parmelia dan pasudocyphellae.
® Cephalodia
Cephalodia merupakan pertumbuhan lanjutan dari thallus yang
terdiri dari alga-alga yang berbeda dari inangnya. Pada jenis peltigera
aphthosa, cephalodia mulai muncul ketika Nostoc jatuh pada permukaan thallus
dan terjaring oleh hifa cephalodia yang berisikan Nostoc biru kehijauan. Jenis
ini mampu menyediakan nitrogen thallus seperti Peltigera,
Lecanora,Stereocaulon, Lecidea dan beberapa jenis crustose lain.
III.
Jenis Lichenes
Ä
Berdasarkan komponen cendawan yang
menyusunnya
Ascolichenes
Cendawan penyusunnya tergolong
pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria. Jika cendawan penyusunya tergolong dalam
Discomycetales, lichenes membentuk tubuh buah yang berupa apotesium. Dalam golongan ini termasuk Usnea yang berbentuk semak kecil dan
banyak terdapat pada pohon-pohon dalam hutan. Contoh : Usnea dasypoga. Terdiri atas 5 ordo : Caliciales, Graphidales, Cyanophilales,
Lechanorales, Caloplacales.
Ordo Caliciales
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Thallophyta
Anak divisi : Lichenes
Classis :
Ascolichenes
Ordo
: Caliciales
Famili
: Caliciaceae
Genus
: Calicium
Spesies : Calicium sp.
Ordo Cyanophilales
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Thallophyta
Anak divisi : Lichenes
Class : Ascholichen
Ordo
: Cyanophylales
Familia : Peltigeraceae
Genus : Peltigera
Species : Peltigera
sp.
Basidiolichenes
Berasal dari jamur basidiomycetes dan alga
mycophyceae. Basidiomycetes yaitu dari family : thelephoraceae, dengan tiga
genus Cora, Corella, dan Dyctionema. Mycophyceae berupa filamen yaitu Scytonema dan tidak berbentuk filament yaitu Chrococcus.
Roccella tinctoria
Rocella tintoria adalah spesies dari jamur dalam genus Rocella
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi : Thallophyta
Anak
divisi : Lichenes
Kelas : Basidiolichenes
Spesies
: Roccella tinctoria
Lichen Imperfect
Deutromycetes fungi, steril. Contoh : Cystocoleus, Lepraria, Leprocanlon,
Normandia, dll.
Ä
Berdasarkan alga yang menyusun thallus
Homoimerus
Sel alga dan hifa jamur tersebar merat
pada thallus. Komponen alga mendominasi dengan bentuk seperti gelatin, termasuk
dalam Mycophyceae. Contoh : Ephebe,
Collema. Collema coccophorum (contoh
homolmerus)
Heteromerous
Sel alga berbentuk terbatas pada bagian
atas thallus dan komponen jamur menyebabkan terbentuknya thallus, alga tidak
berupa gelatin Chlorophyceae. Contoh
: Parmelia. Rhizocarpon
geographicum(contoh crustaceus)
Parmelia sp.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Division : Thallophyta
Kingdom : Plantae
Division : Thallophyta
Anak Divisi
: Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
Family : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Spesies : Parmelia sp
Ä
Berdasarkan type thallus dan kejadiannya
Crustose atau Crustaceous
Merupakan lapisan kerak atau kulit yang
tipis di atas batu, tanah atau kulit pohon. Seperti Rhizocarpon pada batu,
Lecanora dan Graphis pada kulit
kayu.
Graphis sp
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Division
: Thallophyta
Anak
divisi : Lichenes
Class : Ascolichen
Ordo
: Lecanolares
Family
: Graphidaceae
Spesies : Graphis sp.
Fruticose atau filamentous
Lichen semak, seperti silinder rata atau
seperti pita dengan beberapa bagian menempel pada bagian dasar atau permukaan.
Thallus bervariasi, ada yang pendek dan panjang, rata, silindris atau atau
seperti janggut atau benang yang menggantung atau berdiri tegak. Bentuk yang
seperti telinga tipis yaitu Ramalina. Bentuk
yang panjang menggantung seperti Usnea dan Alectoria. Cladonia adalah tipe antara kedua bentuk itu.
Usnea
sp.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Anak
divisi : Lichenes
Kelas : Ascolichenes
Ordo : Lecanorales
Famili : Usneaseae
Spesies : Usnea sp.
Ä
Berdasarkan Berdasarkan bentuknya lichenes dibedakan atas empat
bentuk:
Foliose
(bentuk daun)
Thallusnya berbentuk lembaran dan mudah dipisahkan dari
substratnya. Lichen ini melekat pada batu-batu, membentuk bercak pada batu,
ranting dengan rhizenes. Rhizenes berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi
makanan. Permukaan bawah melekat pada
substrat dan permukaan atas merupakan tempat fotosintesis. Jenis ini tumbuh
dengan garis tengah mencapai 15-40 cm pada lingkungan yang menguntungkan. Foliose
lumut di batu tumbuh keluar dan mati di tengah. Contoh: Xantoria, Physcia, Peltigera, Palmelia.
Crustose
Bentuknya datar seperti kerak. Lichenes yang memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis. Contoh : Graphis scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau Pleosidium. Lichen crustose yang tumbuh terbenam di dalam batu hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan disebut endolitik, dan yang tumbuh terbenam pada jaringan tumbuhan disebut endoploidik atau endoploidal. Lichen yang longgar dan bertepung yang tidak memiliki struktur berlapis disebut leprose.
Bentuknya datar seperti kerak. Lichenes yang memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis. Contoh : Graphis scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau Pleosidium. Lichen crustose yang tumbuh terbenam di dalam batu hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan disebut endolitik, dan yang tumbuh terbenam pada jaringan tumbuhan disebut endoploidik atau endoploidal. Lichen yang longgar dan bertepung yang tidak memiliki struktur berlapis disebut leprose.
Squamulose
Campuran bentuk kerak dan daun. Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh buah yang disebut podetia.
Campuran bentuk kerak dan daun. Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh buah yang disebut podetia.
Fruticose
Thallus tegak mirip perdu. Tumbuh menempel pada substrat oleh satu atau lebih akar. Beberapa jenis dari lumut ini mempunyai kandungan antibiotik dan anti kanker. Hidup bergelantungan di udara, menempel pada pohon-pohon di pegunungan, Usnea australis, suatu bentuk fruticose, tumbuh di cabang pohon
Thallus tegak mirip perdu. Tumbuh menempel pada substrat oleh satu atau lebih akar. Beberapa jenis dari lumut ini mempunyai kandungan antibiotik dan anti kanker. Hidup bergelantungan di udara, menempel pada pohon-pohon di pegunungan, Usnea australis, suatu bentuk fruticose, tumbuh di cabang pohon
Lumut
Kerak Berfilamen
Lumut ini tampak seperti kapas wol.
Tumbuh pada kulit kayu pohon dan perdu, berwarna jingga kekuningan atau hijau
cerah. Anatomi lumut kerak Apabila kita sayat tipis tubuh lumut kerak, kemudian
diamati di bawah mikroskop, maka akan terlihat adanya jalinan hifa/misellium
jamur yang teratur dan dilapisan permukaan terdapat kelompok alga bersel satu,
yang terdapat disela-sela jalinan hifa.
IV.
Reproduksi Lichenes
Tubuh talus Lichen sangat berbeda dari Fungi dan Alga
lainnya. Jenis ini merupakan tumbuhan dengan bentuk dan pertumbuhan yang
sederhana. Reproduksinya dapat melalui aseksual, vegetative, dan seksual.
Reproduksi secara aseksuaa umumnya dilakukan oleh tipe Fructiose Lichen.
Fructiose Lichen dapat dengan mudah melakukan fragmentasi. Sebagian besar
fragmentasi tersebut dilakukan saat musim kering atau saat talus pada Lichen
mengalami kekeringan dan memulai pertumbuhannya ketika mulai terdapat embun.
Lichen
yang berkembang biak dengan cara vegetatif yaitu :
a.
Fragmentasi, Fragmentasi adalah
perkembangbiakan dengan memisahkan bagian tubuh yang telah tua dari induknya
dan kemudian berkembang menjadi individu baru. Bagian-bagian tubuh yang
dipisahkan tersebut dinamakan fragmen. Pada beberapa fruticose lichenes, bagian
tubuh yang lepas tadi, dibawa oleh angin ke batang kayu dan berkembang tumbuhan
lichenes yang baru. Reproduksi vegetatif dengan cara ini merupakan cara yang
paling produktif untuk peningkatan jumlah individu.
b.
Perkembangbiakan
melalui Soredia. Soredia adalah kelompok
sel-sel ganggang yang sedang membelah diselubungi oleh hifa-hifa Fungi. Soredia
ini sering terbentuk dalam bagian khusus dari talus yang mempunyai batas-batas
yang jelas yaitu sorala.
c.
Perkembangbiakan
dengan Spora Fungi yang hanya
menghasilkan Lichenes baru jika Fungi tersebut dapat menemukan partner alga
yang cocok.
Lichen
yang berkembang biak dengan cara genetatif yaitu :
Reproduksi
Generatif spora yang dihasilkan oleh askokarp atau basidiokarp, sesuai dengan
jenis jamurnya. Spora dapat tumbuh menjadi lumut kerak baru jika bertemu dengan
jenis alga yang sesuai. Sel-sel alga tidak dapat melakukan perkembangbiakan
dengan meninggalkan induknya, melainkan hanya dapat berbiak dengan membelah
diri dalam tubuh lumut kerak.
Reproduksi
Aseksual:
a) Metode reproduksi aseksual terjadi
dengan pembentukan spora yang sepenuhnya bergantung kepada pasangan jamurnya.
b) Spora yang aseksual disebut
pycnidiospores. Pycnidiospores itu ukurannya kecil, spora yang tidak motil,
yang diproduksi dalam jumlah yang besar disebut pygnidia.
c) Pygnidia ditemukan pada permukaan
atas dari thallus yang mempunyai suatu celah kecil yang terbuka yang disebut
Ostiole. Dinding dari pycnidium terdiri dari hifa yang subur dimana jamur
pygnidiospore berada pada ujungnya. Tiap pycnidiospore menghasilkan satu hifa
jamur. Jika bertemu dengan alga yang sesuai terjadi perkembangan menjadi
lichenes yang baru.
Reproduksi
Seksual :
Perkembangan seksual pada lichenes
hanya terbatas pada pembiakan jamurnya saja. Jadi yang mengalami perkembangan
secara seksual adalah kelompok jamur yang membangun tubuh lichenes.
Perkembangbiakan secara seksual umumnya
terjadi pada Basidiolichen. Perkembangbiakan ini melalui spora yang dihasilkan
oleh hifa-hifa Fungi yang kemudian bertemu dengan partner alga yang cocok maka
akan terjadi sexual fusion dan pembelahan meiosis.
V.
Peranan Lichenes Dalam Kehidupan
Lichen memiliki peranan yang penting dalam perekonomian
yaitu sebagai bahan makanan yang dapat diolah oleh daerah-daerah tertentu,
dapat digunakan sebagai primitive antibiotics, maupun sebagai ekstrak pewarna
ungu dan merah.
Dalam
kehidupan Lichen mempunyai beberapa peranan, yaitu sebagai tumbuhan
perintis, sebagai indikator adanya polusi udara, sebagai bahan penyimak kulit,
bahan pewarna, dan bahan kosmetik serta di daerah tundra berperan sebagai bahan
makanan untuk rusa kutub.
Peran lumut kerak bagi manusia:
a)
Sebagai
tumbuhan perintis
b)
Membantu
siklus nitrogen
c)
Sebagai
indikator lingkungan
d)
Peran
lain yaitu :
®
Jenis
ustenea dasypoga dan usnea miseminensis dapat dijadikan obat karena mengandung
antikanker.
®
Jenis
Roccella tinctoria digunakan sebagai bahan dasar lakmus.
e)
Selain
peran menguntungkan, lumut kerak juga dapat
merugikan karena mampu merusak batuan pada peninggalan sejarah
seperti candi Borobudur dan candi-candi lainnya.
merugikan karena mampu merusak batuan pada peninggalan sejarah
seperti candi Borobudur dan candi-candi lainnya.
f)
Beberapa
lumut kerak yang mengandung ganggang cyanophyta (cynobacterium). Cynobacterium
dalam ekosistem membantu daur nitrogen yang berperan dalam persediaan pupuk
alami pada ekosistem dasar hutan hujan.
Keutamaan Lichens Dalam Ekosistem
Lichens
biasanya bersifat sensitive terhadap beberapa jenis polutan yang berbahaya,
misalnya zat radioaktif, flourida, logam berat, bahan kimia, pertanian, dan
pestisida. Dengan melihat pertumbuhan liken seorang saintis dapat menentukan
ada tidakknya polusi udara disekitar daerah tersebut.
Biasanya lichens tidak dpat hidup baik pada lingkungan yang
terkontaminasi oleh polusi udara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahawa lichens
berfungsi sebagai indicator biologis
dalam ekosistem, khususnya sebagai indicator pencemaran udara.
Pengaruh Lichenes Terhadap
Pencemaran Udara
Jenis-jenis Lichenes mempunyai tingkat sensitifitas yang
berbeda terhadap bahan pencemar. Ada yang bersifat sensitif dan ada pula yang
bersifat toleran. Kisaran toleransi Lichenes terhadap SO2 cukup
tinggi. Lecanora conizoides masih dapat hidup pada konsentrasi SO2
150μgm-3. Pada konsentrasi SO2 lebih dari 170 μgm-3 tidak ada lagi jenis
Lichenes yang bisa hidup. Lecanora conizaeoides ditemukan pada kulit batang
pohon yang dikoloni oleh alga apabila konsentrasi SO2 125 μgm-3. Usnea ceratina
dapat ditemui pada pohon yang sama apabila konsentrasi SO2 35 μgm-3 dan Usnea
florida dapat ditemukan apabila konsentrasi SO2 30 μgm 3.
BAB III
PENUTUP
Lichen sebagai tumbuhan pioneer memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan. Jenis ini menjadi tumbuhan perintis pada daerah-daerah
yang keras dan kering sehingga pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan
organisme lainnya.
Lichenes menyerap mineral-mineral yang dibutuhkan dari
substrat tanah dan air hujan hanya pada saat untuk bertahan hidup dengan
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, namun yang utama lichenes
menyerap air dan kebutuhan lainnya dari udara.
Lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu
cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi. Lumut kerak dapat
berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan yang cadas
sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis. Lumut kerak
adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam waktu yang lama. Pada
saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-menerus, lumut ini akan
kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Laila, B. S. (2007). Biologi 1 SMA/MA Kelas 1.
Yudhistira.
Tjitrosoepomo, G.
(2009). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://ach-e11.blogspot.com/2011/05/licheneslumut-kerak.html
http://biologipedia.blogspot.com/2010/09/lichenes.html
http://teguhadang.wordpress.com/2010/06/08/lichenes/
0 komentar:
Posting Komentar