KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Perkembangan Peserta Didik yang berjudul “ Sistem Integumen Kulit” ini
dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi pembuatan makalah
ini supaya lebih baik dan lebih efisien.Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Yeni S.Pd sebagai dosen
pembimbing dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disajikan secara
sistematis dan kami sebagai penulis berusaha untuk menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua mahasiswa/i. Selain
itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun atas beberapa info
tambahan dari berbagai buku dan internet.
Akhir kata, tiada gading yang tak
retak,demikian pula dengan makalah ini,masih jauh dari sempurna. Oleh karena
Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan laporan
ini.Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Atas kritik dan sarannya penulis
ucapkan terimakasih.
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sistem
integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh
suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan
luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari
luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi,termoregulasi dan
osmoregulasi/homeostatis.
Fungsi
lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan Lemak pada hewan yang
hidup di daerah 4 musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada
katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Sistem integumen adalah sistem organ yang
membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum",
yang berarti "penutup".
Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang
terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit
merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar
tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya
matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap mikroorganisme
serta menjaga keseimbangan tubuh.misanya menjadi pucat, kekuning-kunigan,
kemerah-merahan atau suhu kulit meningkat.Ganguan psikis juga dapat
mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stres,
ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam makalah ini kami sebagai
penulis akan menjelaskan tentang :
ü Pengertian system integument kulit
ü Fungsi dan struktur kulit
ü Derivat – derivat kulit
ü Integument kulit dari hewan vertebrata
o
Pada
manusia dan mamalia
o
Pada
reptil
o
Pada
pisces
o
Pada
amphibi
o
Pada
aves
I.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah :
ü Untuk mengetahui apakah pengertian
dari system integument kulit.
ü Untuk mengetahui fungsi, dan struktur
kulit
ü Mengetahui bagaimana derivat –
derivat dari kulit dan dilihat dari hewan vertebrata.
I.4 MANFAAT PENULISAN
Informasi yang diperoleh dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan atau informasi bagi mahasiswa/i serta penulis sehingga menjadi
lebih mengerti.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN SISTEM INTEGUMEN
KULIT
Kata
ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti
"penutup". Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar
yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir).
II.2 FUNGSI KULIT DAN STRUKTUR KULIT
ü FUNGSI KULIT
Kulit memiliki banyak fungsi, yang
berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan
menjadi :
Ø Sebagai
pelindung atau alat proteksià lapisan kulit bagian luar relative
impermeable terhadap air, untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
Ø Sebagai
tempat eksteroreseptoràpada bagian dermis kulit terdapat
reseptor berupa akhiran saraf bebas atau badan-badan sensoris yang dapat
menerima berbagai macam rangsang dari lingkungan eksternal.
Ø Sebagai
alat ekskretori àpada kulit banyak terdapat
kelenjer-kelenjer keringat dan kelenjer-kelenjer lemak yang berfungsi membantu
membuang sisa-sisa hasil metabolism baik berupa air, lipida atau garam-garam keluar
tubuh.
Ø Sebagai
alat respirasi atau alat pernafasanà terutama pada hewan-hewan akuantik
dengan struktur kulit yang tipis selalu basah dan sangat vaskuler. Kondisi
kulit seperti ini sangat kondusif untuk proses difusi gas O2 yang
terlarut dalam air masuk ke kapiler-kapiler darah dipermukaan kulit tubuh.
Ø Sebagai
alat nutrisi dan cadangan makananà yaitu terdapat kelenjer mammae
(kelenjer susu) yang digunakan oleh mamalia untuk nutrisi bagi hewan muda atau
yang baru lahir. Dan kulit tempat penyimpanan cadangan makanan (energi), yang
berupa lemak.
Ø Sebagai
alat gerakà pada hewan vofitan/arboreal seperti
burung, kalrlawar, cecak terbang dll, derivate kulit dipakai sebagai alat
terbang yang sangat penting.
Ø Sebagai
tempat pembentukan vitamin Dà pada manusia pembentukan vitamin D3
pada kulit sangat penting untuk pembentukan tulang. Kalsiferol dibentuk dari
dehidrokolesterol yang dihasilkan oleh hati dengan bantuan cahaya matahari
dikulit.
ü STRUKTUR KULIT
Kulit
tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hypodermis :
1) Epidermis
Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri
atas stratum korneum, stratum lusidum.stratum granulosum, dan stratum
germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas.Stratum
lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum.Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan
mengandung pigmen melanin.Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
- Stratum
korneum,
merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- Stratum lusidium,
merupakan lapisan zat tanduk
- Stratum
granulosum,
mengandung pigmen
- Stratum
germonativum,
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar
minyak.Kelenjar keringat menghasilkan keringat.Banyaknya keringat yang
dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan tubuh
dan pengaturan suhu.Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain
sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk
pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar
keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya
pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme.
Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit
dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan
kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu
lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit
menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air,
akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh
tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus. Dermis
terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh
darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah
kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula
sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran
kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di
dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak
berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh
kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak
rambut.
- Akar
rambut
- Pembuluh
darah
- Syaraf
- Kelenjar
minyak (glandula sebasea)
- Kelenjar
keringat (glandula sudorifera)
- Lapisan
lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis
terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas
tubuh.
§ Kulit
TebalàTebal 0,8 mm – 1,4 mm. Terdiri dari 5 lapisan. Dari bawah yaitu :
Stratum Basale (Germinativum), Stratum Spinosum, Stratum Granulosum, Stratum
Lucidium, dan Stratum Corneum.
§ Kulit
TipisàTebal 0,07 mm – 0,12 mm. Memiliki 4 lapisan,
tanpa Stratum Lucidium (Guton, Arthur C.) , terdapat pada bagian yang
kekurangan rambut (telapak kaki dan telapak tangan).
Stratum Germinativum = Terdiri
dari epidermal stem cells, melanocytes, dan keratinocytes. Merupakan lapisan
epidermis paling bawah. Terbentuk dari jaringan ikat longgar. Berbatasan
langsung dengan dermis. Sel-sel yang mendominasi adalah sel-sel stem yang
besar/ sel basale. Aktifitas melanocytes menyebabkan kulit bewarna kecoklatan.
Sel merkel yang banyak terdapat pada bagian yang kekurangan rambut, mengeluarkan
zat kimia yang peka terhadap sentuhan.
Stratum Spinosum = Lapisan
epidermis yang paling tebal, terdiri daru berbagai macam bentuk sel (polyhedral
sampai sel-sel yang berbentuk tipis) sehingga nampak berduri (spin). Disini
juga terdapat keratinocytes yang ktif melakukan mitosis. Stratum basal dan
spinosum disebut lapisan malphigi yang bertanggung jawab dalam pergantian
epidermal keratinocytes.
Stratum Granulosum = Terdapat
keratinocytes yang tergantikan oleh atau dari stratum spinosum. Ketika sel
tersebut mencapai lapisan ini, mulai untuk membuat protein keratohyalin dan
keratin dalam jumlah banyak. Keratohyalin merupakan zat tanduk, menyebabkan
kulit less permeable. Keratin merupakan bahan penyusun utama rambut dan kuku.
Stratum Lucidium = Lapisan
ini hanya terdapat pada kulit tebal (thick skin). Walaupun lapisan ini berisi
sel-sel tipis dan kekurangan organel dan nuclei, akan tetapi mengandung keratin
filament yang tebal. Plasma membran mengalami penenbalan akibat penyuluran
protei non kreatin (infolokrin). Tidak terlihat bawah pada standard hytological
layer.
Stratum Corneum = Terletak
di permukaan, 15-10 lapisan tipis (epitel pipih), sel mati, interloching cells.
Disebut juga lapisan tanduk (horny layer).
Tipe
Sel : Keratinocytes, Melanocytes, Sel Merkel, Sel Langerhans.
Keratinocytes = Subtansi
terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada
permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh
aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke
luar (menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen
dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena
proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima
lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan
kornium.
Melanocytes = Didapat
dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada
kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang
dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi
menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke
dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang
diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan
melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum
spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
Merkel Cells = Banyak
terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah
dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung
keratinocytes.
Langerhans Cells = Disebut
juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum.
Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel
epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut,
esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi
terhadap imun karena mempunyai antibodi.
Pigmentasi
kulit
Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada
stratum germinativum pada bagian epidermis.Fungsi dari melanin adalah
melindungi tubuh dari bahaya sinar ultra violet. Cara terjadinya pembentukan
melanin , adalah sebagai berikut :
o
Sel-sel
yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast.
o
Di
dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam
amino tyrosin
o
Tyrosin
oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah menjadi melanin.
Faktor-faktor yang
menyebabkan adanya perbedaan warna kulit antara lain:
- Melanosit, terletak pada stratum basalis,
memproduksi pigmen, melanin, yang bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit
dari coklat sampai hitam.
- Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan
epidermis dapat terlihat dari permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah
muda . Ini lebih jelas terlihat pada kulit orang kilit
putih (Kaukasian)
- Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya
ditemukan pada stratum korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hipodermis,
yang menyebabkan beberapa perbedaan pada pewarnaan kulit.
II.3 TURUNAN KULIT (DERIVAT
KULIT)
Kelenjar
kulit
1. Kelenjar lendir (mukus)
Kelenjar
lendir dapat dijumpai pada pisces dan amphibi. Kebanyakan kelenjar lendir pada
ikan bersel tunggal. Lendir membuat suatu lapisan pelindung di permukaan tubuh
yang berperan untuk mengurangi gesekan tubuh dengan air, serta menghalau
mikroorganisme oleh karena itu lendir selalu ditanggalkan dan dibuat baru.
Kelenjar lendir pada amphibia bersifat multiseluler dengan bagian sekretorinya
terbenam di dalam dermis. Selain itu terdapat pula kelenjar bisa yang disebut
kelenjar serous. Kelenjar ini menghasilkan zat-zat toksik
untuk menghalau lawannya.
2. Kelenjar bau
Kelenjar
ini terdapat misalnya pada kaki kambing, rodentia, karnivora. Pada sigung
(skunk) terdapat kelenjar bau di dekat anus, sedangkan pada ular terdapat di
dekat kloaka. Fungsi kelenjar bau adalah untuk komunikasi intraspesies, seperti
membatasi teritori, untuk menarik pasangan, atau untuk pertahanan.
3. Kelenjar minyak
Kelenjar
ini terbatas terdapat pada mammalia dan biasanya berhubungan dengan rambut.
Fungsi kelenjar minyak adalah menggetahkan sebum yang berguna untuk melumasi
rambut dan lapisan tanduk kulit. Modifikasi kelenjar minyak berupa kelenjar
serumen yang terdapat pada telinga luar mammalia. Selain itu, kelenjar tarsal
pada kelopak mata sebelah dalam dan kelenjar meiboom pada sudut-sudut mata juga
merupakan modifikasi kelenjar minyak. Fungsi kelenjar ini adalah menghasilkan
minyakyang menutupi kornea dan berfungsi sebagai pelumas.
4. Kelenjar keringat
Kelenjar
ini hanya terdapat pada mamalia. Pada manusia, kelenjar keringat tersebar di
seluruh permukaan tubuh, sedangkan pada mamalia lainnya penyebarannya lebih
terbatas, misalnya di daerah telinga, bibir, kepala, punggung, jari kaki,
telapak kaki, sekitar anus, dan kelenjar susu. Sekret kelenjar keringat
bersifat seperti air serta mengandung garam-garam dan urea. Komposisi secret
tersebut berubah-ubah menurut keadaan metabolik hewannya. Evaporasi keringat
menyebabkan penyejukan, sehingga membantu memelihara suhu tubuh yang konstan.
5. Kelenjar susu
Kelenjar
susu (glandula mammae) hanya dimiliki oleh mammalia. Kelenjar ini merupakan
modifikasi kelenjar keringat. Kelenjar susu terbentu sepanjang garis susu, yang
terentang dari ketiak sampai lipat paha. Berdasarkan wilayah-wilayah di mana
kelenjar susu tumbuh, dapat dibedakan kelenjar susu aksila (ketiak), thorak
(dada), abdominal (perut), dan inguinal (lipat paha).
TURUNAN DERIVAT SPESIFIK
ü
RAMBUT
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan,
terutama mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal
dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.Struktur mirip rambut,
yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut pada manusia tumbuh di seluruh permukaan kulit,
kecuali pada telapak kaki, telapak tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki
rambut terpekat adalah permukaan dan bagian belakang kepala, alis, bulu mata
dan bagian lainnya.
Susunan Rambut:
- Shaft, yaitu rambut di permukaan kulit.
- Akar, Rambut yang terrtanam di bawah kulit.
- Folikel, pori-pori kulit yang dilalui rambut.
- Papilla,
ujung yang bertumbuh.
- Medulla,
Bagian tengah yang berlubang seperti selang.
- Korteks,
Bagian utama dari rambut.
- Kutikula,
lapisan keras.
- Kelenjar
minyak
- Otot
berekor, membuat rambut bisa berdiri.
- Pembuluh
saraf
- Saraf.
Terdiri dari benang bertanduk yang berasal dari
epidermis, terdiri dari batang dan akar yang meluas ke bawah hingga menyerupai
umbi yang bertakik pada lapisan di bawahnya.Ruang dalam takik terdapat jaringan
penyambung atau papilla.Akar rambut terbungkus dari folikel rambut yang berasal
dari sumbu epidermal dan dermal.Rambut terdiri atas 3
lapisan epitel, yaitu medulla, korteks dan kutikula. Folikel rambut terdiri
atas:
- Seludang
akar epitel dalam, terdiri dari kutikula, lapisan Huxley, henle.
- Seludang
akar epitel luar yang berasal dari epidermis, merupakan perpanjangan
lapisan malpighi (stratum basale dan spinosum)
- Selubung jaringan penyambung berasal dari dermis:
-
selubung dalam, membran hialin sempit, menempel pada sel-sel silindris selubung
luar.
-
Selubung tengah, serat jaringan penyambung halus yang tersusun dalam jaringan.
-
Selubung atas, berfungsi mengangkut rambut dalam epidermis.
ü KUKU
Kuku adalah bagian tubuh
binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari.Kuku tumbuh dari sel mirip gel
lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung
jari.Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.Fungsi utama
kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara
lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Terdiri dari sel
tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan kuat.Pada bagian proksimal
kuku terbentuk dalam matriks kulit.Dasar kuku terdiri dari sel Prickle yang mengalami
modifikasi dimana kuku melekat dengan kuat.Kuku sebagian memperoleh warna dari
darah dan sebagian dari pigmen dalam epidermis, terutama melanin. Sebagai
penutup bagian luar maka selain sebagai protektif ia juga bertindak sebagai
barier terhadap infeksi, ketahana jaringan (pelindung di bawahnya), sebagai
insulator dan suhu tubuh.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang
memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.Seperti
tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan
airnya sangat sedikit.
ü SISIK
Berdasarkan
bentuk dan bahan yang terkandung di dalamnya, sisik dapat dibedakan menjadi :
a) Sisik kosmoid à
dianggap sisik yang paling premitif, merupakan hasil fusi sisik plakoid dan
tulang dermal. Tersusun atas 3 lapis :
o
Kosmin
sebagai lapisan paling atas
o
Lapisan
tulang yang vaskuler
o
Lapisan
tulang yang kompak dan berlamela.
b) Sisik ganoid àJenis
sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan
Scaphyrynchus (Chondrostei). Sisik ini terdiri dari
beberapa lapisan yakni lapisan terluar disebut ganoine yang materialnya berupa
garam-garam an-organik, kemudian lapisan berikutnya dalah cosmine, dan lapisan
yang paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah dan
bagian atas.
c) Sisik plakoid àBentuk
sisik tersebut menyerupai bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur
sangkar. Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang letaknya terbenam di
bagian dermis kulit, dan suatu bagian yang menonjol berupa duri keluar dari
permukaan epidermis. Sisik tersebut merupakan struktur exoskeleton yang
primitive yang mempunyai titik perkembangan menuju ke lembaran sisik yang biasa
terdapat pada osteichthyes yang terdiri atas lempeng dasar, tangkai sentral dan
duri. Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan pembuluh darah dan
saraf yang berasal dari dermis. Sisik placoid dibangunkan oleh dentine sehinnga
sering disebut dermal denticle yang di dalamnya terdapat rongga pulpa.
Pertumbuhan dari sisik placoid menyerupai pertumbuhan gigi, yaitu dimulai
dengan adanya pengelompokan dari sel-sel dermis yang seterusnya akan tumbuh
menjadi lebih nyata membentuk papila dermis yang mendesak epidermis yang ada di
sebelah permukaan. Gigi ikan hiu merupakan derivate dari sisik.
ü BULUàBulu
adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar, pada burung
misalnya. Bulu merupakan suatu struktur karatin yang karakteristik terdapat
pada bangsa burung, serta merupakan modifikasi dari sisik, karena bangsa burung
mempunyai nenek moyang dari bangsa reptile. Pertumbuhan awal dari bulu sama
dengan pertumbuhan sisik yang berawal dari papilla dermis.
Bulu adalah struktur keratin yang
karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap sebagai
modifikasi dari sisik.
Pertumbuhan awal bulu sama denga
pertumbuhan awal sisik, dengan papilla dermis sebagai struktur permulaan.
Sebagian besar unggas memiliki dua bentuk bulu dasar, yaitu: bulu luar (pluma,
jamak plumae) yang berstruktur menyirip dan tampak dari luar dan bulu
dalam (plumula, jamak -e) yang berada di dalam lapisan bulu
luar dan tidak berstruktur (terurai). Beberapa burung memiliki bulu tipe yang
lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut filopluma
(jamak~e).Jenis bulu ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut.
Bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut sebagai remiges,
sementara bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk ekor disebut rectrices
(tunggal: rectrix). Keduanya merupakan bulu-bulu yang penting dalam
menentukan kemampuan terbang.
Macam-macam jenis bulu :
a) Pennae à
Hanya terdapat pada daerah tertentu dari tubuh , yaitu daerah pterylae.
b) Plumula à Merupakan bulu-bulu yang kecil
dengan rachis yang banyak.
c) Filoplumae à
Merupakan bulu-bulu rambut yang sangat halus , terdiri ari rechis dan rami,
kalamus yang telah tereduksi.
ü TANDUK
Adalah nama umum yang diberikan
kepada penonjolan yang panjang dan runcing, bercabang atau tidak bercabang pada
kepala bagian frontal.
Macam-macam tanduk :
1) Tanduk kosong à
seludang zat tanduk yang melapisi sumbu tulang, tak bercabang dan tak pernah
tinggal, pada beberapa hewan yang baik pertumbuhannya pada hewan jantan.
2) Tanduk rambut à
disebut pula dengan cula, seperti pada badak. Yaitu kumpulan rambut-rambut yang
telah mengalami fusi. Cula atau tanduk rambut tidak dapat lepas dan tidak pula
bercabang.
3) Rangga atau antler à
pada rusa terdapat penonjolan tulang frontal yang dapat tumbuh dan bercabang
dan dapat pula dilepaskan, jadi bukan derivate kulit, lapisan kulit hanya ada
pada saat pertumbuhan, setelah ukuran penuh dicapai kulitnya akan mengelupas.
II.4 SISTEM INTEGUMEN KULIT PADA
VERTEBRATA
1. MAMALIA
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian:
bagian terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan bagian dalam
dermis. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti
panas matahari, debu, dan asap knalpot.
Epidermis merupakan lapisan paling luar,
terdiri dari epitel berlapis banyak pipih.Sedangkan dermis adalah lapisan di
bawah epidermis yang berupa jaringan ikat. Epidermis berperan sebagai lapisan
protektif yang menjaga lalu lintas air dan zat-zat terlarut didalamnya. Pada
hewan-hewan vertebarata epidermis melakukan peranannya dengan adanya kutikula
(embrio ikan dan larva amphibia), lapisan mukus (ikan dan amphibia) dan lapisan
tanduk atau keratin ( tetrapoda darat).
Dalam menjalankan fungsinya, epidermis epidermis membentuk derivat yang berbeda pada setiap hewan tergantung dari adaptasi kehidupannya masing-masing. Derivat-derivart epidermis merupakan struktur yang berasal dari epidermis, meliputi struktur yang keras dan lunak seperti tanduk dan kelenjar.Dermis merupakan lapisan lapisan yang lebih tebal daripada epidermis pada hewan vertebrata. Didalam dermis dapat ditemukan jaringan ikat, struktur-struktur epidermis(kelenjar-kelenjar), dderivat dermis, pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf dan badan-badan indera. Derivat-derivat dermis terdiri dari sisik-sisik dermis, jari-jari sirip dermis dan keping-keping tulang / osteoderm.
CIRI-CIRI
KULIT
1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 – 1,75 m.
4. Tebal rata – rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5 mm.pada daerah penis.
1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 – 1,75 m.
4. Tebal rata – rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5 mm.pada daerah penis.
DERIVAT
KULIT PADA MAMALIA :
RAMBUT
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
RAMBUT
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut:
1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyarig udara.
3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
4. pendorong penguapan kerngat dan
5. indera peraba yang sensitive.
RaMbut
terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin
).Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
1. fase pertumbuhan (Anagen)
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .
Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.Berfungsi mengangkat benda – benda kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
a)
Kelenjar Sebasea à berfungsi mengontrol sekresi minyak
ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi
rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
b)
Kelenjar Mammae àKelenjar mammae atau
payudara merupakan derivatif sel epitel dan lapisan ektoderm. Jaringan payudara
ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek hormonal pada payudara paling jelas
terlihat selama perkembangan embrionik dan setelah pubertas. Setiap kelenjar mammae
terdiri atas massa jaringan yang berlobul. Jaringan kelenjar melekat di dalam
jaringan adiposa dan dipisahkan oleh jaringan fibrosa.
c)
Kelenjar keringat
diklasifikasikan
menjadi 2 kategori:
·
kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.Melepaskan
keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan
sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
·
Kelenjar Apokrin.Terdapat
di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut
Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang
pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu
yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga
bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang
menghasilkan serumen(wax).
2. REPTIL
Kulit pada Reptilia umumnya tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari kulit yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.
Kulit pada Reptilia umumnya tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari kulit yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh
sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang
tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya
sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang
dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi
lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang
dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai
osteoderm.
Ciri – ciri umum tentang reptil diwakili oleh masing
– masing contoh :
a) Crocodilia
(meliputi kelompok Buaya)
b) Ophidia
(kelompok Ular)
c) Lacertilia
(kelompok Kadal)
d) Chelonia
(kelompok Kura-kura)
Derivat
– derivat kulit pada reptil :
v Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil
:
sikloid
(cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas
(memiliki gigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu). Perbedaan bentuk
dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa digunakan
untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut.
Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.
Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum.
3. Pisces
Yang termasuk dalam sistem integumen
pada ikan adalah kulit dan derivat integumen.Kulit merupakan lapisan penutup
tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan terluar dan
dermis pada lapisan dalam.Derivat integumen merupakan suatu struktur yang
secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang
sebenarnya.
Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memiliki berbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan, yaitu :
Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memiliki berbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan, yaitu :
Ø Pertahanan fisik = Merupakan fungsi
utama dari integument yaitu sebagai pertahanan pertama dari infeksi, paparan
sinar ultra violet [UV] dan gesekan tubuh dengan air atau benda keras lainnya.
Hal ini disebabkan karena kulit memiliki kelenjar mukosa sebagai pelindung
kulit dari parasit, bakteri dan mikroorganisme merugikan lainnya serta
memperkecil gesekan dengan adanya sifat mucus yang licin.
Ø Keseimbangan cairan [air] = Keseimbangan
cairan dilakukan oleh integumen kelompok amphibian dan ikan memiliki sistem
tersendiri dalam proses keseimbangan cairan yaitu dengan menggunakan insangnya.
Ø Thermoregulasi = Thermoregulasi
dilakukan oleh vertebrata dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan panas secara
bergantian melalui aliran darah pada kulit.
Ø Warna = Warna yang ada pada
integurnen ikan digunakan sebagai alat komunikasi, tingkah laku seksual,
peringatan dan penyamaran untuk mengelabui predator. Warna yang dihasilkan akan
berbeda-beda yang disebabkan karena perbedaan tempat hidup dari ikan tersebut.
Pada open-water fishes, warna tubuh ikan terbagi atas warna keperakan dibagian
ventral dan warna iridescent biru atau hijau di bagian dorsal [countershading].
Ada tiga macam warna dominan ikan yang hidup dilautan, yaitu keperakan bagi
ikan yang hidup di permukaan laut, kemerahan pada ikan yang hidup di daerah
tengah perairan dan violet atau gelap pada ikan yang hidup di dasar perairan.
Ø Pergerakan = Pergerakan ikan
dipengaruhi pula oleh keberadaan sisik yang membantu dalam meningkatkan
kemampuan berenang ikan yang menghadapi halangan kuat.
Ø Respirasi = Respirasi ikan tidak
menggunakan kulit sebagai sarananya tetapi dilakukan oleh golongan Amphibian.
Hal ini dilakukan karena kulit merupakan lapisan yang relatif tipis, selalu
basah dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga pertukaranoksigen dan
karbondioksida dapat berlangsung.
Ø Kelenjar kulit = Pada kulit terdapat
kelenjar yang memungkinkan ikan dapat mengeluarkan pheromone untuk menarik
pasangannya dan sebagai alat untuk menetapkan daerah teritorial. Selain itu,
kelenjar kulit juga dapat menghasilkan zat-zat racun yang berguna untuk mencari
mangsa ataupun untuk pertahanan diri dari predator.
Ø Keseimbangan garam [homeostatis]
pada ikan dilakukan pada kulit dan insang yaitu dengan pengaturan kadar garam
cairan tubuh ikan [osmoregulasi] sehingga cairan dalam tubuh akan tetap stabil
sesuai dengan lingkungan dimana ikan berada. Pada ikan yanghidup di laut,kulit
akan menjaga pengeluaran cairan dalam tubuh yang berlebihan sedangkan pada ikan
yang hidup di perairan tawar, kulit akan mengatur agar cairan dari luar tubuh
tidak terlalu banyak yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit berperan
dalam proses ekskresi hasil metabolisme yang dilakukan oleh tubuh.
Ø Organ indera Kulit memiliki sel-sel
yang berfungsi sebagai reseptor dari stimulus lingkungan, misalnya panas, sakit
dan sentuhan. Derivat integumen seperti barbels dan flaps memiliki sel-sel
syaraf sebagai indera. Barbels berfungsi sebagai alat bantu makan dan mengandung
organ-organ sensory serta sebagai alat untuk kamuflase pada ikan demikian juga
flaps. Barbels ini ada yang berbentuk seperti alga. Letak dari barbels ada pada
hidung, bibir, dagu, sudut mulut dengan bentuk rambut, pecut, sembulan, bulu
dan lain-lain.
1. Struktur Kulit pada ikan
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium.
• Epidermis selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang
dalam terdiri dari lapisan sel yang selalu giat mengadakan pembelahan untuk mengantikan sel-sel sebelah luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh. Lapisan ini dinamakan stratum germinativum (lapisan Malphigi).
• Dermis lebih tebal daripada epidermis dan tediri dari sel-sel yang susunannya lebih kompak. Lapisan ini berperan dalam pembentukan sisik pada ikan yang bersisik.Derivat-derivat kulit juga dibentuk dari lapisan ini.Pada dermis ini terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat.
2. Lendir
Sel kelenjar yang berbentuk piala dan terletak didalam
epidermis, mengeluarkan suatu zat (semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin.
Apabila mucin ini bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi lendir.
Kegiatan sel kelenjar tersebut akan menentukan ketebalan lendir yang menutupi
kulit. Umumnya ikan yang tidak bersisik memiliki lendir yang lebih tebal
dibandingkan dengan ikan yang bersisik.Hal ini merupakan suatu keadaan
pengganti ketiadaan sisiknya. Ketebalan sisik yang menyelimuti tubuh ikan tidak
selalu sama dari waktu kewaktu. Pada keadaan yang genting, seperti bila
melepaskan diri dari bahaya, sel kelenjar akan lebih giat lagi untuk
mengeluarkan lendir sehingga lapisan lendir menjadi lebih tebal daripada
keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ikan
dapat berenang lebih cepat, berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan
semipermiabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, mencegah infeksi
dan menutup luka. Pada beberapa ikan, lendir berguna untuk menghindarkan diri
dari kekeringan. Ikan paru-paru (Protopterus) di Afrika mengadakan tidur musim
panas (summer destivation) pada musim kemarau dengan cara membuat lubang pada
dasar sungai yang berlumpur. Apabila dasar sungai menjadi kering selama musim
kemarau, ia akan tetap tinggal didalam lumpur yang dibuatnya dan tubuhnya
dibungkus dengan lendir agar kulitnya selalu tetap basah. Bila musim penghujan
tiba dan sungai pun kembali berair kembali maka ia akan keluar dari lubangnya.
Beberapa ikan menggunakan lendir untuk membuat sarangnya dalam rangka
melindungi telur yang telah dibuahi dari gangguan luar, misalnya ikan sepat
siam (Trichogaster pectoralis), sepat rawa (Trichogaster trichopterus) dan
lain-lain.
3. Sisik
3. Sisik
Sisik sering diistilahkan sebagai rangka dermis karena sisik
dibuat dari lapisan dermis.Pada beberapa ikan sisiknya berubah menjadi keras
karena bahan yang dikandungnya, sehingga sisik tersebut menjadi semacam rangka
luar.Ikan yang bersisik keras terutama ditemukan pada ikan-ikan yang masih
primitif.Sedangkan pada ikan modern kekerasan sisiknya sudah tereduksi menjadi
sangat fleksibel. Disamping ikan-ikan yang bersisik, juga banyak terdapat ikan
yang sama sekali tidak bersisik, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam
subordo Siluroidea (Ikan jambal Pangasius pangasius, lele Clarias batrachus,
dan belut sawah Fluta alba). Sebagai suatu kompensasi, sebagaimana yang telah
dikemukakan, mereka mempunyai lendir yang lebih tebal sehingga badannya menjadi
lebih licin.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu cosmoid, placoid, ganoid, cycloid, dan stenoid.
• Sisik cosmoid èSisik cosmoid hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan, berturut-turut dari luar adalah vitrodentine yang dilapisi oleh semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan yang kuat, dan noncellular, terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pada lapisan isopedine terdapat pembuluh-pembuluh kecil.Yang menarik perhatian dari sisik ini adalah pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup permukaan.Ikan yang memiliki sisik tipe cosmoid ini misalnya Latimeria chalumnae.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu cosmoid, placoid, ganoid, cycloid, dan stenoid.
• Sisik cosmoid èSisik cosmoid hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan, berturut-turut dari luar adalah vitrodentine yang dilapisi oleh semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan yang kuat, dan noncellular, terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pada lapisan isopedine terdapat pembuluh-pembuluh kecil.Yang menarik perhatian dari sisik ini adalah pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup permukaan.Ikan yang memiliki sisik tipe cosmoid ini misalnya Latimeria chalumnae.
• Sisik placoid èSisik ini hanya terdapat pada ikan
bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut hampir seperti duri
bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar.Bagian yang menonjol
seperti duri keluar dari epidermis.Susunannya hampir seperti gigi manusia.Pulp
(bagian yang lunak) berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari
dermis.Sisik placoid sering disebut juga dermal denticle.
• Sisik ganoidèSisik ini terdiri dari beberapa
lapisan, lapisan terluar dinamakan ganoine yang materialnya terdiri dari
garam-garaman organik. Dibawahnya terdapat lapisan seperti cosmine, dan lapisan
paling dalam adalah isopedine.Berbeda dengan sisik cosmoid, sisik ganoid tumbuh
dari atas dan bawah.Ikan yang memiliki sisik tipe ganoid ini antara lain Polypterus,
Lapisostidae, Acipenceridae, dan Polyodontidae.
• Sisik Cycloid dan Stenoid èSisik ini terdapat pada golongan
ikan Teleostei, dimana masing-masing terdapat pada golongan ikan bejari-jari
sirip lemah (Malacopterygii) dan golongan ikan berjari-jari sirip keras
(Acanthopterygii).Dibandingkan dengan ketiga sisik terdahulu, kedua sisik ini
kepipihannya sudah tereduksi menjadi sangat tipis, fleksibel, transparant, dan
tidak mengandung dentine maupun enamel.Pertumbuhan sisik ini terjadi pada
bagian atas maupun bawah.
4. Pigmen Warna
4. Pigmen Warna
Ikan-ikan yang hidup di perairan bebas seperti tenggiri (Scomberomorus commersoni) dan lain-lain mempunyai warna tubuh yang sederhana, bertingkat dari keputih-putihan pada bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah sampai kebiru-biruan atau kehijau-hijauan pada sisi atas dan kehitamhitaman pada bagian punggungnya. Ikan yang hidup didaerah dasar, bagian dasar perutnya bewarna pucat dan bagian punggungnya bewarna gelap.Warna tubuh yang cemerlang dan cantik biasanya dimiliki oleh ikan-ikan yang hidup di sekitar karang, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam familia Apogonidae, Chaetodontidae, Achanturidae, dan sebagainya.Umumnya ikan laut yang hidup dilapisan atas bewarna keperak-perakan, dibagian tengah kemerah-merahan dan dibagian bawah ungu atau hitam. Warna ikan tersebut dikarenakan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan biochrome ( pigmen pembawa warna).Schemachrome putih terdapat pada rangka, gelembung renang sisik; biru dan ungu pada iris mata; warna-warna pelangi pada sisik, mata dan membran usus.
Yang termasuk biochrome ialah :
a) Carotenoid; berwarna kuning, merah
dan corak lainnya
b) Chromolipoid; berwarna kuning sampai
coklat
c) Indigoid; berwarna biru, merah dan
hijau
d) Melanin; kebanyakan berwarna hitam
atau coklat
e) Porphyrin atau pigmen empedu;
berwarna merah, kuning, hijau, biru dan coklat
f) Flavin; berwarna kuning tetapi
sering dengan fluoresensi kehijau-hijauan
g) Purin; berwarna putih atau
keperak-perakan
h) Pterin; berwarna putih, kuning,
merah dan jingga
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu :
• Iridocyte (leucophore dan guanophore)
Sel ini dinamakan juga sel cermin
karena mengandung bahan yang dapat memantulkan warna di luar tubuh ikan. Bahan
yang terkandung dalam sel cermin antara lain guanin kristal (warna
keputih-putihan) sebagai hasil buangan metabolisme.
• Chromatophore terdapat di dalam dermis
• Chromatophore terdapat di dalam dermis
Sel ini mempunyai butir-butir pigmen
yang merupakan sumber warna sesungguhnya.Butir pigmen ini dapat menyebar ke
seluruh sel atau mengumpul pada suatu titik.Gerakan inilah yang menyebabkan
perubahan warna pada ikan.Jika butir-butir pigmen mengumpul pada suatu titik
maka warna yang dihasilkan secara keseluruhan nampak pucat. Sedangkan jika butir
pigmen menyebar, maka warna akan terlihat jelas tergantung pada butir pigmen
tersebut. Ummnya satu warna khas tergantung pada kombinasi chromatophore dasar
yang mengandung satu warna.Chromatophore dasar ada empat jenis yaitu
erythrophore (merah dan jingga), xanthophore (kuning), melanophore (hitam), dan
leucophore (putih).
5. Organ Cahaya
Cahaya yang dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan
bioluminescens, yang umumnya bewarna biru atau biru kehijau-hijauan.Terdapat
dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan keduanya terdapat pada kulit,
yaitu warna yang dikeluarkan oleh bakteri yang bersimbiosis dengan ikan dan
cahaya yang dikeluarkan oleh ikan itu sendiri.Ikan-ikan yang dapat mengeluaran
cahaya umumnya tinggal di bagian laut dalam dan hanya sedikit yang hidup
diperairan dangkal.Sebagian dari padanya bergerak ke permukaan untuk ruaya
makanan.Di laut dalam terletak antara 300 – 1000 meter dibawah permukaan
laut.Sel pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya disebut sel cahaya atau
photophore (photocyt).Ini biasanya terdapat pada golongan Elasmobranchii
(Sphinax, Etmopterus, Bathobathis moresbyi) dan Teleostei (Stomiatidae,
Hyctophiformes, Batrachoididae).
Cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup bersimbiosis dengan ikan, misalnya terdapat pada ikan-ikan dari famili Macroridae, Gadidae, Honcentridae, Anomalopodidae, Leiognathidae, Serranidae, dan Saccopharyngidae.Di Laut Banda ikan leweri batu (Photoblepharon palpebatrus) dan leweri air (Anomalops katoptron), yang keduanya termaksud kedalam famili Anomalopodidae, mempunyai bakteri cahaya yang terletak dibawah matanya.Kedua ikan tersebut hidup di perairan dangkal.Anomalops mengeluarkan cahaya yang berkedap-kedip secara teratur yang dikendalikan oleh organ cahaya yang keluar masuk suatu kantong pigmen hitam dibawah mata.Photoblepharon menunujukan suatu cahaya yang menyala terus, tetapi dapat pula dipadamkan oleh suatu lipatan jaringan hitam yang menutupiorgan cahayanya.Bakteri yang dapat mengeluarkan cahaya terdapat didalamkantung kelenjar di epidermis.Pemantulan cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh jaringan yang berfungsi sebagai lensa.Pada bagian yang berlawanan dengan lensa banyak pigmen yang berfungsi sebagai pemantul.Ada juga kelenjar yang berisi bakteri itu
dikelilingi oleh sel-sel pigmen itu seluruhnya.Pemencaran cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh konstraksi pigmen yang berfungsi sebagai iris mata.
Pada ikan Malacocephalus (yang hidup di laut dalam), pengeluaran cahayanya mempunyai peranan dalam pemijahan.Kekuatan cahayanya dapat menerangi sejauh 10 meter dengan panjang gelombang 410 – 600 mikrometer. Pada musim pemijahan, bila ikan jantan bertemu dengan ikan betina, maka si jantan akan membimbing betinanya untuk mencari tempat yang baik untuk berpijah. Cahaya yang dikeluarkan oleh ikan jantan dipakai sebagai isyarat untuk diikuti si jantan.
“Anglor fish”(Linophyrin brevibarbis), yang terdapat didasar laut, mempunyai tentakel yang bercahaya. Diduga ikan ini mempunyai kultur bakteri yang terdapat pada kulitnya. Tentakel yang ujungnya mempunyai jaringan yang membesar itu digosokan di atas kultur bakteri tersebut, sehingga bakteri yang bercahaya terbawa oleh tentakel untuk menarik perhatian mangsanya.
Jadi fungsi organ cahaya pada ikan ialah sebagai tanda pengenal individu ikan sejenis untuk memikat mangsa, menerangi lingkungan sejenis, mengejutkan musuh, dan melarikan diri, sebagai penyesuaian ketidak adaan sinar di laut dalam dan diduga sebagai ciri ikan beracun.
Cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup bersimbiosis dengan ikan, misalnya terdapat pada ikan-ikan dari famili Macroridae, Gadidae, Honcentridae, Anomalopodidae, Leiognathidae, Serranidae, dan Saccopharyngidae.Di Laut Banda ikan leweri batu (Photoblepharon palpebatrus) dan leweri air (Anomalops katoptron), yang keduanya termaksud kedalam famili Anomalopodidae, mempunyai bakteri cahaya yang terletak dibawah matanya.Kedua ikan tersebut hidup di perairan dangkal.Anomalops mengeluarkan cahaya yang berkedap-kedip secara teratur yang dikendalikan oleh organ cahaya yang keluar masuk suatu kantong pigmen hitam dibawah mata.Photoblepharon menunujukan suatu cahaya yang menyala terus, tetapi dapat pula dipadamkan oleh suatu lipatan jaringan hitam yang menutupiorgan cahayanya.Bakteri yang dapat mengeluarkan cahaya terdapat didalamkantung kelenjar di epidermis.Pemantulan cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh jaringan yang berfungsi sebagai lensa.Pada bagian yang berlawanan dengan lensa banyak pigmen yang berfungsi sebagai pemantul.Ada juga kelenjar yang berisi bakteri itu
dikelilingi oleh sel-sel pigmen itu seluruhnya.Pemencaran cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh konstraksi pigmen yang berfungsi sebagai iris mata.
Pada ikan Malacocephalus (yang hidup di laut dalam), pengeluaran cahayanya mempunyai peranan dalam pemijahan.Kekuatan cahayanya dapat menerangi sejauh 10 meter dengan panjang gelombang 410 – 600 mikrometer. Pada musim pemijahan, bila ikan jantan bertemu dengan ikan betina, maka si jantan akan membimbing betinanya untuk mencari tempat yang baik untuk berpijah. Cahaya yang dikeluarkan oleh ikan jantan dipakai sebagai isyarat untuk diikuti si jantan.
“Anglor fish”(Linophyrin brevibarbis), yang terdapat didasar laut, mempunyai tentakel yang bercahaya. Diduga ikan ini mempunyai kultur bakteri yang terdapat pada kulitnya. Tentakel yang ujungnya mempunyai jaringan yang membesar itu digosokan di atas kultur bakteri tersebut, sehingga bakteri yang bercahaya terbawa oleh tentakel untuk menarik perhatian mangsanya.
Jadi fungsi organ cahaya pada ikan ialah sebagai tanda pengenal individu ikan sejenis untuk memikat mangsa, menerangi lingkungan sejenis, mengejutkan musuh, dan melarikan diri, sebagai penyesuaian ketidak adaan sinar di laut dalam dan diduga sebagai ciri ikan beracun.
6. Kelenjar Beracun àKelenjar beracun merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan lendir.Kelenjar beracun ini bukan saja dipergunakan untuk pertahanan diri saja, tetapi juga untuk menyerang dan mencari makan.Studi tentang racun ikan ini dinamakan ichthyotoxisme, yang meliputi ichthyosarcotoxisme (mempelajari berbagai macam keracunan akibat memakan ikan beracun) dan ichthyoacanthotoxisme (mempelajari sengatan ikan berbisa). Jadi ichthyotoxisme tidak terbatas mempelajari yang dikeluarkan oleh kulit saja, melainkan racun yang berasal dari organorgan lain dan gejala keracunan dengan segala aspek-aspeknya. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele dan sebangsanya (Siluroidea), dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari sistem integumennya, melainkan dari kelenjar empedu.
4. Amphibi
Kulit amfibi adalah permeabel
terhadap air dan sarat dengan kelenjar lendir banyak yang mencegah kulit dari
kekeringan.Kulit juga memfasilitasi pertukaran gas yang memungkinkan amfibi
untuk bernapas ketika mereka menjalani hibernasi.Kulit dicegah dari kerusakan
oleh predator banyak amfibi telah berevolusi kelenjar racun di kulit dan
toksisitas dari kelenjar bervariasi sesuai dengan spesies.Racun yang
dikeluarkan oleh beberapa amfibi yang fatal bagi manusia juga tapi sisanya
memiliki efek yang sangat sedikit atau ringan.Kelenjar yang bertanggung jawab
untuk produksi toksin adalah kelenjar paratoid yang melepaskan bufotoxin dan
terletak di belakang telinga katak dan kodok tertentu sementara di salamander
mereka hadir tepat di belakang mata.
Struktur yg menutupi ini dibatasi
oleh adanya struktur dinamis tertentu khas vertebrata misalnya, adanya lapisan
luar yang sangat cornified yang mengalami molting reguler dan proses ini
dikendalikan oleh hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis dan tiroid.
Kutil atau thickenings lokal adalah karakteristik kodok. Bagian luar kulit
ditumpahkan secara periodik dalam satu potong, sementara pada mamalia dan
burung itu tertumpah dalam serpih dan mereka juga dikenal untuk makan kulit
sloughed. Kromatofora juga dikenal sebagai sel-sel pigmen yang bertanggung
jawab untuk warna kulit amfibi dan disusun dalam tiga lapisan.Tiga lapisan
biasanya termasuk sel-sel yang dikenal sebagai melaophores, guanophores dan
lipophores.Banyak spesies yang juga dikenal untuk mengubah warna kulit mereka
dan ini benar-benar di bawah kendali kelenjar pituitari.Warna yang sangat
terang biasanya menunjukkan bahwa kulit sarat dengan kelenjar racun.
Skeletal
system
Sistem kerangka amfibi biasanya
mirip dengan tetrapoda lain dengan derajat macam variasi. Struktur rangka
termasuk tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, tulang panjang seperti femur
dan humerus dengan tulang pendek seperti falang, metacarpals dan
metatarsal.Sebagian besar amfibi diakui oleh kehadiran empat anggota badan
kecuali caecilian.Tulang yang berlubang dan ringan.The korset bahu ketat dibangun
pada rencana para leluhur.The korset panggul lebih berkembang dan terdiri dari
tiga tulang yaitu, ilium, iskium dan acetabulum.
5. Aves
Struktur
bulu :
1.
Penutup tubuh
Penutup tubuh burung khususnya burung
perkutut (Geopelia Striata) adalah bulu.
a)
Struktur Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang
tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh
bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile
serupa dengan sisik.Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang
selanjutnya mencuat menutupi epidermis.Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada
tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit.
Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus
yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral
kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah
sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan
selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi
menjadi:
·
Filoplumae,
Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak
terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
·
Plumulae,
Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
·
Plumae, Bulu
yang sempurna.
·
Barbae
·
Barbulae, Ujung
dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang
berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
·
Shaft (tangkai),
yaitu poros utama bulu.
·
Calamus, yaitu
tangkai pangkal bulu.
·
Rachis, yaitu
lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya.
Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
·
Vexillum, yaitu
bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari
rachis.
Gambar
Struktur Bulu Burung
Lubang
pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung
calamus disebut umbilicus superior.Bulu burung pada saat menetas disebut
neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan
menjadi:
ü Tectrices, bulu yang menutupi badan.
ü Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor,
vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
ü Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a)
remiges primarie
yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada
metacarpalia.
b)
Remiges
secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c)
Remiges tertier
yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
ü Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
ü Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari
(Jasin, 1984)
b)
Fungsi bulu
1.
Dapat mencegah
hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca
dingin.
2.
Sementara, saat
cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu
mereka.
3.
Penutup tubuh.
4.
Bulu di bagian
bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk yang
berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5.
Untuk
memperindah tubuh.
6.
Plumae berfungsi
agar dapat terbang.
7.
Plamulae
berfungsi Sebagai isolator.
8.
Filoplumae
Berfungsi sebagai sensor.
9.
Mengangkat tubuh
burung di udara.
10.
Menahan panas
sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.
11.
Untuk melindungi
kulit dari serangga.
12.
Untuk menghangatkan
telur pada saat mengerami.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem integumen adalah suatu sistem
organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,danmenginformasikan hewan
terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari Sistem ini merupakan bagian
sistem organ yang terbesar,yakniMencakup :
§ kulit, merupakan lapisan
terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan kulit
tebal.
§ Rambut merupakan organ
seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
§ Bulu merupakan struktur
keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap
sebagai modifikasi dari sisik.
§ sisik,secara umumnya berarti
semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti pada ikan, ular
atau kaki ayam.
§ kuku,
adalah bagian tubuh
binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip
gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari.
§ kelenjar
keringat. Kelenjar
keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan berbentuk
pori-pori halus.
Sistem integument memiliki fungsi antara lain :
ü Pelindung dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu
ü Penerima sensasi; sentuhan, tekanan,
nyeri, dan suhu
ü Pengatur suhu; menurunkan kehilangan
panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
ü Fungsi metabolik, menyimpan energi
melelui cadangan lemak, sintesis vitamin D.
ü Ekskresi dan absorpsi.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar