Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Minggu, 02 Juni 2013

INVERTEBRATA (PORIFERA)

PORIFERA

Standar Kompetensi : Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar    : Mendeskripsikan cirri-ciri filum dalam dunia hewan dan perannya bagi kehidupan
Tujuan                       : Mengidentifikasi cirri-ciri, klasifikasi serta peranan porifera bagi kehidupan

Landasan Teori

Porifera adalah hewan yang memiliki tubuh yang cukup sederhana, hewan ini biasanya hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 1-2 cm. Selain memiliki pori-pori mikroskopis pada tubuhnya, porifera juga memiliki ciri khusus berupa sistem kanal atau sistem saluran air yang berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air di dalam tubuhnya. Porifera ( Latin: porus = pori,fer = membawa) spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana


Ciri-ciri

*      Tubuh berpori – pori dan Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
*      Warna dan ukuran tubuhnya bervariasi.
*      Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
*      Mempunyai lapisan penyusun tubuh (pinakosit, spongsol dan koanosit).
*      Porifera belum memiliki organ sistem pencernaan, sistem saraf dan sistem peredaran darah.
*      Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
*      Multiseluler.
*      Porifera hidup secara heterotrof.
*      Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid.

Struktur Tubuh Porifera
       
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan yang berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
  1. Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air . Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau tutupnya ostium.
  2. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
  3. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.
  

Habitat Porifera
         
Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

System Reproduksi Porifera
               
Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual.
  1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
  2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.

Sistem Pencernaan Porifera

       Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.


Sistem Sirkulasi Air Porifera

       Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
  1. Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke spongosol.
  2. Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh koanosit.
  3. Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.

Klasifikasi Porifera

Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
  1. Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur. Contoh spesies calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di daerah laut dangkal.
  2. Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh spesies dari kelas  hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di laut dalam.
  3. Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang tersusun dari zat kersik. Contoh spesies dari kelas  demospongiae antara lain Euspongia sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.

Peranan Porifera Bagi Manusia

       Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan atau perabotan. Selain itu porifera juga banyak digunakan sebagai hisan akuarium. Porifera kadang juga merugikan bagi manusia karena hidup melekat pada kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternakan akan berkurang.

0 komentar:

Posting Komentar