BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Integrasi adalah suatu kata yang
mudah untuk dikatakan namun tidaklah mudah diwujudkan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Kondisi lingkungan dan keadaan sosial masyarakat banyak mempengaruhi
tercapainya integrasi bangsa seperti yang kita harapkan. Dan sangatlah mungkin
kondisi lingkungan dan keadaan sosial masyarakat tersebut justru potensial
terhadap terjadinya disintegrasi bangsa. Terlebih lagi Indonesia dewasa ini
dihadapkan kepada era globalisasi dan kemajuan kebudayaan yang diikuti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai imbasnya, kita bangsa
Indonesia akan lebih terbuka terhadap segala bentuk pengaruh yang diberikan
oleh masyarakat dunia internasional.
Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari
seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan
masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan- persenyawaan
berupa adanya konsesus nilai- nilai yang sama- sama dijunjung tinggi. Dalam hal
ini terjadi akomodasi, asimilasi, dan berkurangnya prasangka- prasangka di
antara anggota masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi masyarakat pada masyarakat
majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.
Hal yang penting, mengamati dimensi kemajemukan suatu
masyarakat dapat dilakukan dengan melihat jumlah kelompok yang berbeda
kebudayaannya, konsensus anggota- anggota masyarakat terhadap cita yang
mengikat seluruh warga masyarakat, dan mudah- tidaknya individu pindah dari
suatu kelompok ke kelompok lainnya.
Selain memahami integrasi masyarakat juga ada integrasi
nasional, untuk terciptanya integrasi nasional perlu adanya suatu jiwa maya
asas spiritual, suatu solidaritas yang besar yang terbentuk ari persamaan yang
timbul sebagai akibat pengorbanan yang telah dibuat dan bersedia dibuat lagi
pada masa depan (Ernest Renan,1825-1892).