Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Selasa, 11 Juni 2013

Perkakas Pendukung II

CARA KERJA, PRINSIP KERJA DAN KEAMANAN DILABORATORIUM

 
Dalam dunia pendidikan disadari perlunya menghubungkan antara teori dan praktek. Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Apa yang terdapat dalam pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori, dalam prinsip-prinsip. Hubungan antara teori dan praktek seyoginya bersifat berlapis-lapis yang integratif, di mana teori dan praktek secara bergantian dan bertahap saling isi mengisi, saling mencari dasar, dan saling mengkaji. Sehubungan kaitan antara teori dan praktek inilah laboratorium dan fasilitas lain dalam proses belajar-mengajar patut mendapat perhatian. Di laboratorium berlangsung kegiatan kerja laboratorium (laboratory work).

Minggu, 02 Juni 2013

INTEGUMEN KULIT

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang  telah memberikan rahmat dan karunia-Nya  Sehingga  penulis dapat menyelesaikan makalah Perkembangan Peserta Didik  yang berjudul “ Sistem Integumen Kulit” ini dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien.Penulis  mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Yeni S.Pd sebagai dosen pembimbing dalam  penyusunan makalah ini.

            Makalah ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis berusaha untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun atas beberapa info tambahan dari berbagai buku dan internet.
            Akhir kata, tiada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah ini,masih jauh dari sempurna. Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan laporan ini.Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

            Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.




Lichenes

BAB I
PENDAHULUAN

       I.            Latar Belakang

Lichen sebagai tumbuhan pioneer memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Jenis ini menjadi tumbuhan perintis pada daerah-daerah yang keras dan kering sehingga pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan organisme lainnya. Saat ini Lichen telah banyak dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat, beberapa jenis Asolichen telah dimanfaatkan dan dapat pula dikonsumsi, oleh karena itu perlu dijelaskan mengenai Lichen tersebut khususnya pada pemanfaatan Lichen bagi kehidupan.

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar organisme yang saling menguntungkan. Jamur pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral. Ganggang yang hidup di antara miselium jamur berfungsi menyediakan makan melalui fotosintesis. Lumut kerak adalah organisme hasil simbiosis mutualisme. Jamur pada lumut kerak tidak dapat hidup sendiri di alam. Lumut kerak mampu hidup subur pada suhu dan kelembaban yang ekstrim seperti gurun dan kutub. Populasinya tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di Indonesia lebih dari 1000 species yang diketahui dari - 2500 species yang ada.

Lumut adalah organisme komposit terdiri dari simbiosis asosiasi dari jamur (mycobiont itu) dengan fotosintesis mitra (yang photobiont atau phycobiont), biasanya baik ganggang hijau (umumnya Trebouxia sp) atau cyanobacterium (umumnya Nostoc).

Tubuh (talus) dari lumut yang paling cukup berbeda dengan baik jamur atau alga tumbuh secara terpisah, dan menyolok mungkin menyerupai tanaman sederhana dalam bentuk dan pertumbuhan.

Lichenes merupakan bentuk asosiasi alga dan fungi yang hidup bersama di dalam hubungan simbiosis yang menghasilkan tubuh baru dalam bentuk thalus lichenes. Lichenes menyerap mineral-mineral yang dibutuhkan dari substrat tanah dan air hujan hanya pada saat untuk bertahan hidup dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, namun yang utama lichenes menyerap air dan kebutuhan lainnya dari udara (Anonim,1998).

INVERTEBRATA (PORIFERA)

PORIFERA

Standar Kompetensi : Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar    : Mendeskripsikan cirri-ciri filum dalam dunia hewan dan perannya bagi kehidupan
Tujuan                       : Mengidentifikasi cirri-ciri, klasifikasi serta peranan porifera bagi kehidupan

Landasan Teori

Porifera adalah hewan yang memiliki tubuh yang cukup sederhana, hewan ini biasanya hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 1-2 cm. Selain memiliki pori-pori mikroskopis pada tubuhnya, porifera juga memiliki ciri khusus berupa sistem kanal atau sistem saluran air yang berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air di dalam tubuhnya. Porifera ( Latin: porus = pori,fer = membawa) spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana

Selasa, 21 Mei 2013

INTEGRASI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Integrasi adalah suatu kata yang mudah untuk dikatakan namun tidaklah mudah diwujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kondisi lingkungan dan keadaan sosial masyarakat banyak mempengaruhi tercapainya integrasi bangsa seperti yang kita harapkan. Dan sangatlah mungkin kondisi lingkungan dan keadaan sosial masyarakat tersebut justru potensial terhadap terjadinya disintegrasi bangsa. Terlebih lagi Indonesia dewasa ini dihadapkan kepada era globalisasi dan kemajuan kebudayaan yang diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai imbasnya, kita bangsa Indonesia akan lebih terbuka terhadap segala bentuk pengaruh yang diberikan oleh masyarakat dunia internasional.

Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan- persenyawaan berupa adanya konsesus nilai- nilai yang sama- sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi, dan berkurangnya prasangka- prasangka di antara anggota masyarakat secara keseluruhan.  Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi masyarakat pada masyarakat majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.

Hal yang penting, mengamati dimensi kemajemukan suatu masyarakat dapat dilakukan dengan melihat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya, konsensus anggota- anggota masyarakat terhadap cita yang mengikat seluruh warga masyarakat, dan mudah- tidaknya individu pindah dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
Selain memahami integrasi masyarakat juga ada integrasi nasional, untuk terciptanya integrasi nasional perlu adanya suatu jiwa maya asas spiritual, suatu solidaritas yang besar yang terbentuk ari persamaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan yang telah dibuat dan bersedia dibuat lagi pada masa depan (Ernest Renan,1825-1892).